Madrid Akan Buat City Kewalahan dari Sisi Sayap

Manchester City bakal berusaha meloloskan diri dari hadangan Real Madrid di leg kedua semifinal Liga Champions. Namun, mereka patut mewaspadai serbuan Los Blancos dari sisi sayap bakal merepotkan The Citizens.

Laga penentuan akan dihelatdi Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (5/5) dini hari WIB. Bermodalkan skor imbang 0-0 pada leg pertama, kedua kesebelasan masih berpeluang besar untuk lolos ke babak berikutnya.

City mungkin tak begitu diunggulkan. Namun dengan berhasilnya mereka melangkah ke babak semifinal dan memberikan perlawanan hebat pada Madrid di leg pertama, jadi bukti bahwa besutan Manuel Pellegrini ini bukan tak mungkin akan memberikan kejutan.

Sementara itu tuan rumah Madrid akan lebih diunggulkan. Selain bermain di kandang, kembalinya Cristiano Ronaldo membuat kans merekauntuk mencetak gol lebih besar dan bisa menjadi solusi membongkar pertahanan City.

Cedera Casemiro dan Keuntungan Real Madrid Adanya Ronaldo

Ronaldo yang saat ini memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Liga Champions 2015/2016 dengan 16 gol sempat absen di tiga pertandingan terakhir Real Madrid sebelum laga ini. Namun untuk leg kedua menghadapi City, penyerang asal Portugal tersebut dipastikan akan menghiasi lini serang Los Galacticos. Ronaldo telah menjalani latihan penuh dua hari jelang laga ini digelar dan sang pelatih, Zinedine Zidane, memastikan kondisinya sudah 100% fit.

Kehadiran Ronaldo jelas sangat dibutuhkan lini serang Madrid. Ketidakhadirannya di lini depan membuat Madrid kesulitan mencetak gol. Walaupun pada akhirnya tetap tak terkalahkan, Los Merengues harus susah payah untuk menang saat menghadapi Rayo Vallecano (3-2) dan Real Sociedad (1-0).

Madrid saat ini memang sedang dalam form terbaiknya, khususnya ketika diperkuat Ronaldo. Di La Liga, Madrid saat ini tengah menorehkan 10 kemenangan beruntun. Dari 10 pertandingan tersebut, Ronaldo yang bermain di delapan laganya berhasil mencetak 10 gol dan empat assist.

Sejak Madrid ditangani Zidane, Ronaldo kembali menjadi pusat permainan. Berbeda ketika masih ditukangi Rafael Benitez, yang di mana pelatih asal Spanyol tersebut begitu mengandalkan Gareth Bale.

Dalam skema permainan Madrid di bawah asuhan Zidane, Ronaldo bermain lebih baik. Hal ini terlihat dari torehan golnya yang tidak menurun drastis dan rataan assistnya meningkat. Saat ditangani Benitez dalam 25 pertandingan, Ronaldo berhasil mencetak 25 gol dan tujuh assist. Sementara saat ditangani Zidane, Ronaldo mencetak 23 gol dan tujuh assist dari 20 pertandingan saja.

Zidane sendiri tampak berhasil meredam sisi egois Ronaldo di lini depan Madrid. Assist demi assist pun kini ia torehkan. Apalagi Zidane menempatkan Ronaldo di posisi favoritnya, sayap kiri, tak seperti Benitez yang beberapa kali menempatkanya sebagai penyerang tengah (di belakangnya terdapat Bale).

Namun kehadiran Ronaldo ini dibarengi dengan absennya dua pemain kunci Madrid, Casemiro dan Karim Benzema. Keduanya dipastikan tak tampil karena mengalami cedera. Keduanya pun tak ada dalam daftar skuat yang dipersiapkan oleh Zidane.

Untuk absennya Benzema, kehadiran Ronaldo sebenarnya sudah cukup bisa menjaga kualitas lini depan. Penampilan Lucas Vazquez, Jese Rodriguez atau Borja Mayoral sejauh ini mungkin membuat Zidane tak terlalu panik akan absennya Benzema.

Hanya saja dengan tipikal permainan Benzema yang berbeda dengan tiga suksesornya, pola serangan Madrid bisa jadi akan berubah. Terlebih dengan tidak adanya Casemiro yang biasanya menjadi holding midfielder dalam skema 4-3-3.

Casemiro sendiri menjadi tembok kokoh bagi lini serang City pada leg pertama. Ia mencatatkan 100% keberhasilan duel udara, dua tekel berhasil (dari empat percobaan), tiga sapuan dan empat intersep.

Sebagai pengganti, hampir tak ada lagi gelandang Madrid dengan kemampuan bertahan seperti Casemiro. James Rodriguez, Isco, atau Mateo Kovacic, lebih diandalkan dalam mengalirkan serangan ketimbang sebagai perebut bola.

Tapi untuk mengakali absennya Casemiro pada laga ini, tampaknya Madrid akan mengubah formasi mereka menjadi 4-2-3-1. Tanpa Casemiro, tampaknya Real Madrid butuh dua gelandang untuk meredam lini tengah Man City, apalagi jika Kevin De Bruyne dipasang di belakang Sergio Aguero.

Formasi 4-2-3-1 sendiri sebenarnya bisa menjadi pilihan ideal bagi Madrid. Memiliki double pivot secara teori akan bisa membebaskan kedua gelandang sayap untuk fokus melancarkan serangan tanpa perlu mendapatkan beban berlebih untuk melakukan trackback.

Tapi jika Zidane tetap akan menerapkan 4-3-3, tampaknya Kovacic bisa menjadi pilihan ideal untuk menemani Toni Kroos dan Luka Modric. Mantan gelandang Inter Milan tersebut bisa diplot sebagai regista untuk menjaga kedalaman di depan back four. Dengan Kroos yang pada leg pertama mencatatkan akurasi operan hingga 99%, Madrid bisa mendominasi dan menguasai jalannya pertandingan dengan umpan-umpan ke sepertiga akhir yang lebih efektif.

Man City Otak-Atik Tetap 4-2-3-1 atau 4-4-2

Yaya Toure memang sudah kembali berlatih dan memungkinkan tampil pada laga ini. Namun cederanya David Silva bisa membuat Pellegrini harus memutar otaknya lebih keras menghadapi Madrid pada leg kedua ini.

Jika ia tetap mengandalkan formasi dasar 4-2-3-1, sebenarnya masih ada Raheem Sterling yang bisa ditempatkan pada posisi Silva, gelandang sayap kiri. Namun Sterling bukan gelandang yang rajin turun membantu pertahanan. Pada laga menghadapi Southampton akhir pekan lalu, sisi kiri City begitu lemah dan akhirnya harus takluk 2-4. Maka bukan tak mungkin jika skema ini dipilih bisa membuat repot Gael Clichy karena di sisi kanan Madrid terdapat Danilo dan Gareth Bale.

Risiko juga akan hadir jika menempatkan De Bruyne pada pos sayap kiri dan memasang Yaya Toure-Fernandinho-Fernando Reges di tengah. Meski kuat di tengah, namun posisi sayap akan membatasi kreativitas De Bruyne. De Bruyne pun bukan gelandang yang rajin membantu pertahanan (seperti yang pernah dikeluhkan Jose Mourinho). Sementara agaknya kurang maksimal jika harus membuat De Bruyne yang tengah on fire memiliki daya jelajah terbatas di sisi kiri dan harus membantu pertahanan.

Tapi Pellegrini sebenarnya masih punya opsi lain jika ingin tetap bermain dengan 4-2-3-1. Fabian Delph beberapa kali dicoba masuk sebagai pemain pengganti pada posisi sayap kiri. Meski membuat sisi kiri serangan kurang tajam, posisi naturalnya sebagai gelandang bisa membuat sisi kiri City lebih kuat untuk menghadapi Bale dan Danilo.

Opsi lain untuk mengatasi absennya Silva dan paling memungkinkan digunakan Pellegrini pada laga ini adalah dengan memasang formasi dasar 4-4-2. Di lini depan, Pellegrini bisa kembali berjudi dengan menandemkan Aguero dengan penyerang muda asal Nigeria, Kelechi Iheanacho.

Tapi opsi ini pun pilihan yang mengandung risiko besar. Pada leg pertama, skema ini sudah digunakan dan hasilnya City hanya mampu melepaskan satu tembakan pada babak kedua (Iheanacho masuk pada menit ke-40).

Iheanacho sendiri memang tengah on fire. Ia mencetak empat gol di dua laga terakhirnya di Liga Primer. Namun dengan usianya yang masih muda, kemampuannya jelas belum teruji dan penampilannya masih belum terlalu terlihat kala menjalani partai-partai besar.

Sementara itu, permainan City dalam formasi 4-4-2 belum teruji benar. Pada laga melawan Southampton misalnya, City harus kebobolan empat kali. Memang Aguero tak tampil pada laga ini, tapi dengan bersarangnya empat gol ke gawang Joe Hart, lini pertahanan City yang memainkan Nicolas Otamendi dan Fernandinho kala itu, patut menjadi sorotan.

Kesimpulan

Pellegrini dalam situasi yang tak ideal kala menjalani leg kedua. Hal ini bisa menjadi kerugian besar baginya dalam menentukan strategi dan susunan pemain, khususnya menentukan 4-4-2 atau tetap pada 4-2-3-1.

Sementara itu, Madrid akan kembali diperkuat Ronaldo yang absen pada leg pertama. Lini pertahanan City tentunya patut waspada khususnya di kedua sisi pertahanan karena Bale pun kerap kali menjadi pembeda.

Madrid kami prediksi akan menang pada laga ini. Manchester City akan kepayahan di sayap. Hanya saja dengan cederanya Casemiro akan membuat skuat asuhan Zidane ini tak akan menang dengan mudah di leg kedua ini.

0 comments:

Post a Comment