London - Selesai sudah perjalanan Leicester City musim ini. Musim depan, ada tantangan yang sudah menanti The Foxes: Liga Champions.

Leicester menyelesaikan musim 2015/2016 dengan sensasional. Tidak dijagokan menjadi juara, dan hanya punya target untuk bertahan di Premier League, si rubah biru itu malah menyabet mahkota juara. Leicester berhasil finis di atas para tim yang selalu jadi kandidat juara tiap musimnya.

Leicester menjadi juara pada pekan ke-36. Sehari setelah mereka bermain imbang 1-1 dengan Manchester United, rival terdekat mereka, Tottenham Hotspur, bermain imbang 2-2 dengan Chelsea. Dengan begitu, perolehan poin Tottenham sudah tidak mungkin melampaui Leicester.

Setelah menjalani 38 pertandingan, Leicester finis dengan mengoleksi 81 poin, unggul 10 poin atas penghuni posisi kedua, Arsenal.

Pada laga terakhir musim ini, Minggu (15/5/2016), Leicester bermain imbang 1-1 dengan Chelsea. Sebelum pertandingan dimulai, Jamie Vardy dkk. mendapatkan guard of honour dari para pemain Chelsea.

Manajer Leicester, Claudio Ranieri, puas dengan pencapaian timnya musim ini. Bagi Ranieri sendiri, gelar juara Premier League musim ini merupakan gelar juara liga pertamanya selama menjadi pelatih. Makin manis, pria 64 tahun itu menutup musim dengan mendapatkan guard of honour dari klub yang juga pernah ia besut.

Kini, Ranieri harus mempersiapkan para pemainnya untuk bisa berbicara banyak di Liga Champions musim depan. "Ini akan jadi pengalaman yang menyenangkan buat pemain-pemain saya," ujar Ranieri seperti dilansir Soccerway.

 "Atmosfernya, dengan musik itu, akan luar biasa. Saya harap, kami siap. Bukan hanya untuk sekadar mendengarkan musiknya, tetapi juga ikut bernyanyi."

Dengan menjadi juara liga, Leicester otomatis langsung masuk fase grup Liga Champions. Dan sebagai juara, mereka sudah dipastikan masuk pot 1 di dalam undian.

0 comments:

Post a Comment