Fenomena Pemburu Telolet di Jalur Solo–Wonogiri

BILA Anda melintas di jalur Solo–Wonogiri sekitar jam 11–14 siang, di beberapa titik mungkin akan Anda jumpai sekumpulan remaja usia SD dan SMP yang tengah bergerombol di pinggir jalan. Hampir seluruhnya membawa ponsel berkamera, bahkan ada juga yang membawa kamera saku. Ya, merekalah para pemburu “telolet”, alias klakson sekunder bus-bus malam yang sedang melintas dari Wonogiri menuju Jabodetabek. Bila ada bus yang melintas, mereka akan merekam moment melintasnya bus tersebut sambil mangacungkan jembol tangan berharap akan direspons oleh sang sopir bus dengan klakson teloletnya yang khas. Tak jarang aksi remaja tanggung ini direspons langsung oleh sang sopir dengan memberikan lampu dim atau klakson telolet. Dan inilah klimaks dari aksi mereka. Sebuah kepuasan batin tak terkira ketika sang sopir bersedia memberikan teloletnya. Para belia ini kemudian mengunggah hasil hunting mereka ke akun sosial media mereka untuk dipamerkan kepada khalayak ramai. Tapi tak jarang pula sang sopir cuek dengan aksi mereka dan lebih memilih berkonsentrasi dengan busnya. Aksi para ‘pemburu cilik’ ini bisa Anda temui di sepanjang jalan di Wonogiri yang dilalui bus-bus jurusan Jabodetabek. Di area terminal Giri Adipura Wonogiri, barangkali menjadi satu spot favorit mereka, sebab di terminal inilah bus-bus besar tersebut singgah dan berhenti barang 15–20 menit untuk menunggu penumpang. Di sinilah mereka bisa melancarkan aksi memotretnya. Melihat aksi bocah-bocah di sekitar pintu tol ini, banyak pihak merasa khawatir akan keselamatan mereka. Bahkan pengurus Bismania Community Semarang pun ikut turun ke jalan untuk memberi nasihat pada anak-anak tanggung ini. Lumrah saja, sebab mereka tak hanya duduk-duduk manis memfoto bus di pinggir jalan, namun tak jarang mereka juga berlarian mengejar bus hanya untuk menuntaskan proses perekaman moment telolet langka tersebut Menanggapi fenomena ini, himbuan pun datang dari beberapa pihak. Salah satunya dari pengurus resmi Bismania Community. Menurut saya memang seharusnya tak perlu ada pelarangan terhadap hobi unik ini, siapa tahu hobi unik ini akan memacu kreativitas mereka di masa-masa yang akan datang. Mungkin kelak banyak di antara mereka yang akan menjadi seorang desainer karoseri, pengusaha bus, driver, atau apapun yang berkaitan dengan bus. Selain itu, hobi berburu telolet bus ini sedikit banyak dapat memacu kecintaan anak pada sarana transportasi umum massal, khusunya bus. Dan kita sebagai orang yang lebih tua memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan pemahaman dan arahan perihal risiko keselamatan mereka sewaktu beraksi di jalan. Semoga hobi unik adik-adik kita ini benar-benar menjadi hobi yang bermanfaat, tanpa menganggu keselamatan diri sendiri dan orang lain tentunya. Salam telolet!

0 comments:

Post a Comment